Grup kumpul2, ngumpulin info, artikel, cerita2 atawa video,cari temen dan lain2. Ide awal dari kensyusei shizuoka di rokugo pada tgl 6 Nov 2005, jadilah Indonesian Kensyusei Forum, biar kedengeran majime gituh..selanjutnya selamat menikmati isi site ini.

Click here to join ikf_shizuoka
Click to join ikf_shizuoka


*Lagu Pilihan IKF Minggu Ini*

Alexa
Jangan Pernah Pergi

Alexa - Jangan Per...

Tanah Airku

Ungu

Didi Kempot

Doel Sumbang





My Photo
Name:

Assalaamu'alaikum Wr. Wb., Ayah Ibu,Umi Abi,Papa Mama.. Saya bercita2 mendekatkan al-quran kepada anak2 saya ketika mereka menginjak umur 3 tahun. Tapi saya bingung bagaimana mengajarkan al-quran dgn cara yg asyik dan membuat mereka ingin baca terus setiap harinya. Apalagi dgn kondisi sy yg tinggal jauh dari lingkungan islam di jepang. Sampai saya bertemu dgn I Love My Al-Quran terbitan MIZAN. "Wow...ini dia!", pikir saya sambil tersenyum membayangkan indahnya belajar al-quran bersama anak2 sambil nyanyi2 dan main game juga! Nah...Ayah ibu, Umi Abi, Papa Mama, yg shalih dan shalihah...kl Anda merasa py pengalaman yg sama seperti saya, coba deh belikan anak2 Anda I Love My Al-Quran, Insya Allah.. ga bakal pake bingung2 lagi deh... ^o^ Oyah, sekarang juga sudah ada Mushaf Maqamat (Al-Quran Digital Pen). Yang dapat mambantu Ayah dan Ibu mengenalkan bacaan Al-Quran dengan lebih mudah kepada buah hati Anda. Bila tertarik memesan, silahkan hubungi saya ya.... :) Wassalam, VITA, Book Advisor Mizan DS & Tigaraksa EP vitadayoo2007@gmail.com, ----- FB : Vita Dayoo



Siapakah Endang Aripin??

Syawalan Kawane 2008

Mohon Maaf Lahir & Bathin

Buka Bersama 65 (21 Sept 2008)

Bendera Telah Dikibarkan

Kompetisi KMIH Ke-2 2008

Liputan Konser SAMSONS

Liga Golden Week 2008

International Friendship Party

5 Agustus 2007





March 2007 April 2007 June 2007 July 2007 August 2007 April 2008 July 2008 August 2008 September 2008 October 2008




J-POP Musics
Souvenir Japan
Worldip TV (SCTV&INDOSIAR)
Trans-TV
KBRI Tokyo
PPI Komisariat Shizuoka
PPI Jepang
Cuaca Shizuoka Hari Ini
Tour de Djokdja



Blogger

FinalSense

Amazon

Yahoo

Ebay





Name :
Web URL :
Message :




free hit counters


Seminar Wirausaha
dan Bedah Bisnis
Minggu, 21 Juni 2009
Rokugo Kominkan, 10:00-17:00

Saturday, June 9, 2007
Suka Duka Berkebun di Jepang by YUDI

suka duka dalam berkebun di jepang,,dengan lingkungan yang sempit.banyak sekali dukanya dari pada sukanya..sebelum brangkat nenek saya berpesan ..gini yud..tolong ntar sampai di sana kamu tebar tanah dan bibit ini ke pekarangan rumah,,,pesan nenek saya kala aku brangkat

pertama akan aku ceritakan dukanya dulu,,karena kekurangan dana dan lahan saya mengajak,,klayen beberapa lider di japan,,aa nandin dan lilik,,serta para calon ibu yang cantik2.ternyata mereka menanamkan sahamnya,,dukanya antara lain

1.lahan yang sangat sempit
2.harga tanah yang mahal,sampai2 aku mengambil tanah di pinggir sungai
3.bibit yang mahal
4.hama yang pintar,,klo di indonesia hamanya adalah tikus dan lain2,,tapi kalo di japan hamanya adalah teman sendiri..
5.sebelum panen temen pada pesen,padahal panen aja blom tentu
6.musim yang beragam..klo musim dingin tanamanya kan kedinginan,,kan bisa mati
7.jadi teringat ama tanaman di rumah..jadi pingin pulang nih
8.modal untuk bercocok tanam cukup mahal..bayangin tanah aja beli


masih banyak dukanya,,,,,
dan sukanya adalah

1.bisa lebih ngirit,,,hasil panen bisa untuk beli sapi dan kebo
2.banyak teman 2 yang main,,yaa karena ingin minta panen kali
3.kebersamaan untuk berkebun bangkit lagi
4.berkebun di kelilingi cewek2 cantik,,cemilan yang tersedia,,,klo di indonesia kan kepanasan,,ditemani nenek2,,beda dg jepang gitu looooh
5.kebunnya,,mepet dg rumah,,jadi klo lapar,,tinggal masuk rumah aja..
6.bisa beramal,,membantu teman kenshu yang kesusahan,derita yang tiada henti
7.banyak cewek yang perhatian,,,ya karena kasiaan kali
8.yang jelas kita semua punya kesibukan yang baru,,stres ,,capek hilang seketika jika melihat kebun kita..dan masih banyak lagi

dan masih banyak lagi,,semoga bisa menjadi inspirasi teman yang ada di jepan...jika anda stres,,bosen,main internet trus,,,silahkan coba tips berkebun cepan dan singat ala ikf..semoga ada manfaatnya

maaf jika ada kata,,tulisan yang kurang berkenan//mungkin itu karena kebodohan saya

maturnuwun,,pareng

asalamualaikum wr wb

Tuesday, June 5, 2007
Lihat Kebunku!
Klik pada gambar untuk melihat lebih besar dan jelas
Photographer : BREE





Powered by eSnips.com
Kebunku Slide Show
Monday, June 4, 2007
Solusi Bertanam di Ruang Sempit dan Padat
Berkebun tentu pekerjaan yang menyenangkan. Daripada melihat halaman rumah
kosong, alangkah indahnya ditumbuhi pepohonan. Mengurusi aneka tanaman hias,
buah-buahan, atau tumbuhan obat dapat menjadikan waktu luang lebih berguna.
Suasana tempat tinggal pun tampak lebih segar. Tapi, bagaimana bila tidak
memunyai lahan? Atau cuma sejengkal tanah di depan rumah yang pas-pasan?
Padahal, keinginan merawat pohon sangat besar. Tentang hal itu, enggak perlu
patah semangat kok. Ibu-ibu, kaum remaja atau para bapak yang sudah pensiun
tetap dapat melakukannya di sela-sela aktivitas rutin sehari-hari.
"Vertikultur adalah cara pertanian yang hemat lahan. Sangat cocok diterapkan di
daerah permukiman padat," kata Edi Junaedi, pemerhati masalah pertanian kota
dari Konphalindo (Konsorsium Nasional untuk Pelestarian Alam dan Hutan
Indonesia).

Vertikultur diambil dari istilah verticulture dalam bahasa Inggris. Istilah ini
berasal dari dua kata, yaitu vertical dan culture. Di bidang pertanian,
pengertian verticulture adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara
vertikal atau beringkat. Suatu teknik atau cara budidaya tanaman semusim
(khusunya sayuran) pada lahan terbatas yang diatur secara bersusun menggunakan
bangunan/tempat khusus atau model wadah tertentu dengan menerapkan paket
teknologi maju, serta komoditas yang diusahakan bernilai ekonomi tinggi. Garis
besarnya, vertikultur adalah bercocok tanam secara bertingkat atau bersusun.
Cara bercocok tanam secara vertikultur ini sebenarnya sama saja dengan bercocok
tanam di kebun atau di sawah. Perbedaannya terletak pada lahan yang digunakan.

Kata vertikultur diambil dari bahasa Inggris, verticulture yang merupakan
penggabungan dua kata, vertical dan culture. Pengertiannya adalah suatu cara
pertanian yang dilakukan dengan sistem bertingkat. Mengolah tanah dalam sistem
ini tidak jauh berbeda dengan menanam pohon seperti di sebuah kebun atau sawah.

Namun ada kelebihan yang diperoleh, yaitu dengan lahan yang minimal mampu
menghasilkan hasil yang maksimal.

Pada pertanian secara umum atau konvensional, mungkin satu meter persegi hanya
dapat ditanami lima batang pohon. Lewat pola bersusun atau bertingkat ini,
dapat ditumbuhi sampai lima batang.

Caranya yaitu dengan membuat sebuah rak untuk menaruh tanaman. Tanpa harus
menanamnya langsung pada lahan yang ada. Rak tersebut dapat terbuat dari kayu,
papan atau bumbu.

Bila ingin lebih kuat dapat menggunakan kerangka besi atau stainless steel.
Tapi itu lebih mahal ongkos pembuatannya.

Mengenai model dan ukuran, terserah kreativitas pemesan. Dibuat sedemikian rupa
agar mampu menjejali banyak tanaman. Pada umumnya adalah berbentuk persegi
panjang, segi tiga, atau dibentuk mirip anak tangga. Dengan beberapa
undak-undakan atau sejumlah rak. Yang penting adalah kuat dan mudah
dipindah-pindahkan.

Beberapa bentuk bangunan dikombinasikan dengan bahan seperti seng atau aluminum
persegi panjang. Kegunaannya yaitu untuk menaburi tanah, sebagai media tanam.
Itu mirip dengan petak sawah atau kebun.

Sejumlah pot bunga dapat pula dijejerkan di atas rak. Soal wadah pohon itu,
tidak harus membelinya di pasar. Coba saja tengok ke gudang atau serambi rumah.
Kaleng cat, bekas minyak pelumas, atau botol plastik minuman mineral yang sudah
tidak terpakai, dapat dimanfaatkan.

Antibanjir
Dalam pembuatan kerangka bangunan, yang perlu diperhatikan adalah ukuran
tinggi. Perawatan tumbuhan akan lebih mudah bila rak dibuat sewajarnya. Karena
pengertiannya bertani bertingkat, tentu tak ubahnya seperti sebuah tangga,
bersusun ke atas.

Tidak langsung menanam di dasar tanah pada pekarangan, tapi diatasi lantai.
Jarak sedikit agak tinggi dari permukaan tanah, amat berguna bila terjadi
genangan air. Lantai pun tetap bersih bila memang ditaruh di sekitar ruangan
berubin atau keramik.

"Teknik bertani bertingkat dapat diterapkan di daerah permukiman yang rawan
banjir," ujar Edi, insinyur pertanahan jebolan Universitas Padjajaran, Bandung.
Pasalnya menurut dia, rak mudah ditaruh di mana saja sesuai keinginan. Bisa di
halaman depan, samping, di atas tingkat, bahkan di dalam kamar sekalipun.
Kerangka bangunan dibuat lebih tinggi untuk mencegah terendamnya tanaman oleh
air.

Kreativitas di rumah bisa disalurkan dengan mengecat pot atau rak. Untuk
menambah sentuhan seni yang lebih menarik. Dikombinasikan pula dengan aneka
warna dari berbagai jenis tanaman. Boleh juga ditambah dengan pernak-pernik
pot, seperti wadah air di bawahnya atau pot-pot gantung.

Selain tanaman hias, pohon obat juga baik sekali ditanam. Lumayan untuk
menambah koleksi, lagi pula sangat bermanfaat. Jenis tapak dara, sambiloto atau
pecah beling dengan mudah hidup di dalam pot.

Tidak itu saja, kombinasi tabulapot (tanaman buah dalam pot) akan menambah isi
"kebun" lebih padat. Untuk mendapatkannya, silakan saja ke penjual tanaman.
Bermacam-macam pohon yang kecil-kecil sudah berbuah banyak disediakan.

Drum bekas atau sisa kaleng cat ukuran terbesar sekali cocok sekali sebagai
wadahnya. Memang jenis pepohonan tersebut terlalu berat ditaruh di atas rak.
Namun, bapak atau ibu dapat menyesuaikan penempatannya.

Menanam Sayuran
Sri Widiastuti (42), seorang pehobi berkebun, mempunyai pendapat tentang jenis
pertanian ini. Menurutnya, vertikultur sangat cocok dipakai untuk budi daya
tanaman semusim, misalnya sayur-sayuran. Selain menanamnya mudah, hasilnya
langsung dinikmati. "Sebagai tambahan gizi keluarga dan untuk menghasilkan
sayuran yang lebih segar," tutur ibu yang tinggal di kawasan padat, Kampung
Dukuh, Jakarta Timur.

Aneka sayuran yang dapat ditanam antara lain seledri, selada, kangkung, bayam
atau kemangi. Pohon cabai, tomat, atau terong, juga mudah sekali tumbuh di
dalam pot. Jenis poly bag atau kantung plastik tebal berwarna hitam, dapat
menggantikan fungsi pot tanaman.

"Sawi dan selada air akan dipanen ketika berumur 40 hari, bayam di usia 28
hari, dan cabai umumnya berbuah saat berumur 3 bulan," papar Sri, yang
tergabung dalam Jaringan Kerja Pertanian Organik Indonesia. Ditambahkannya,
hasil panen yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan cara pertanian yang diolah
secara besar.

Tinggal bagaimana cara merawat dan mengolahnya saja. Bila hasilnya berlebihan,
dijual sebagai tambahan keluarga. "Lagi pula lebih sehat dan ramah lingkungan,"
tegasnya.

Lho, apa hubungannya? sebab dalam budi daya bercocok tanam ini, para anggota
keluarga tidak perlu lagi mengeluarkan dana untuk membeli pupuk. Pupuk alami
mampu dibuat sendiri dari sisa-sisa sampah dapur. Potongan-potongan sayuran,
kulit buah atau sisa-sisa makanan merupakan bahan organik yang bermanfaat.
Yaitu bahan yang mudah terurai oleh tanah dan diperlukan oleh tanaman.

Pembuatannya cukup menimbun di dalam tanah. Dibiarkan terurai selama kurang
lebih satu bulan lamanya. Setelah itu dapat dipakai sebagai media tanam. Dengan
ditambah oleh campuran pasir, tanah gembur, serta pupuk kompos tadi. Takarannya
yang seimbang, yaitu 1:1:1.

Pupuk Kandang
Selain kompos, pupuk yang baik adalah pupuk kandang. Biasanya diperoleh dari
kotoran sapi, kambing, atau kerbau. Bagi penduduk di sekitar Jakarta, lebih
mudah mendapatkannya di toko pertanian terdekat. Kotoran hewan peliharaan
seperti ayam, burung, serta kelinci mampu digunakan untuk pembuatan pupuk
kandang tersebut. Prosesnya sama seperti pupuk kompos tadi. Dikubur dahulu agar
tidak berbau, dan biarkan mikro organisme yang mengurainya.

"Kotoran anjing dan kucing kurang cocok dipakai untuk membuat pupuk kandang,"
pesan Edi yang menjadi fasilitator Pertanian Organik di Kelompok Wanita Tani
(KWT) Mandiri, Pancoran Mas, Depok. "Sisa-sisa makanan yang dikeluarkan oleh
binatang pemakan rumput jauh lebih baik hasilnya," imbuhnya.

Terasa lebih asyik dengan menggunakan pupuk buatan sendiri. masalah limbah
rumah tangga dan ternak sedikit teratasi. Hasil yang dipetik jauh lebih sehat,
karena pupuk yang dipakai adalah alami, tanpa bahan kimia buatan.

Di sisi lain, air yang dipakai untuk menyiram adalah air yang bersih. Berbeda
dengan para petani sayuran di perkotaan atau daerah lainnya. Mungkin air yang
digunakan adalah air sungai yang kotor dan tercemar. Atau mengandung pestisida
hama yang larut dalam air. Tentunya seluruh anggota keluarga tidak mau tercemar
kan? Selamat mencoba.

* Dari Berbagai Sumber
http://www.mail-archive.com/jamaah@arroyyan.com/msg04474.ht
ml